Sowan to joGja

Kenapa ke Jogja? Ketika denger kota Jogja apa yang langsung ada di benak kamu??? Kalau saya seh  langsung teringat gudeg jogja, batik, keraton, candi.. Tapi bukan itu alasan saya ke Jogja kali ini.. Saya besama teman-teman kantor Decorient menuju Jogja untuk menghadiri pernikahan teman kami, namun tak ada salahnya kan bila sekaligus wisata mencari gudeg, batik, foto-foto di tempat tempat Etnik di Jogja.. ^^v
Sebenarnya seminggu sebelum ke Jogja, saya tiba-tiba deman yang sangat tinggi, suhu tubuh saya mencapai 30°C.. bahkan karena sakit itu saya teracam tidak mendapakan ijin pergi oleh suami, karena dia sangat mengkhawatirkan kondisi saya selama perjalanan yang memakan waktu cukup lama.. tapi alhamdulilah Pas hari H, keadaan saya sudah lebih baik walaupun belum fit benar.
di Persiapan ke Jogja futu belakan bus
Start dari kantor kurang lebih jam 5 sore, mengunakan bus “big bird”.. Sebenernya tak banyak yang bisa ku ceritakan perjalanan pergi Karena perjalanannya pada malam hari membuat  saya asyik tertidur...
Sampai di kota jogja kurang lebih pukul 6 pagi, kami langsung mencari sarapan di daerah kaliurang, namun sayangnya tempat soto ayam langganan pa Har belum buka saat itu, maka kami putuskan untuk berjalan-jalan menuju gunung merapi.. 
di Gunung Merapi
Berita meletusnya gunung merapi pada bulan oktober 2010 yang menewaskan juru kuncinya “Mbah Marijan” cukup menyedot perhatian kami, dan saya pun penasaran untuk melihat langsung paska meletusnya Gunung Merapi.
Ternyata lereng gunung merapi memang indah, walaupun pasca meletus.. saya bisa membayangkan sebelumnya bencana itu pasti jauh lebih indah, mungkin itu sebabnya masyarakat sekitar enggan untuk meningkalkan merapi.
di Dagadu shop
Setelah asyik menikmati pemandangan merapi kami akhirnya kembali ke kaliurang dan sarapan soto ayam disana.. waw ternyata murah sekali sotonya.. rasanya boleh-lah... Setelah selesai mengisi perut kami pun melanjutkan untuk melihat-lihat kaos khas Jogja, pasti sudah tak asing lagi dengan kaos dagadu ini.. konon katanya kata orang jawa dagadu itu artinya matamu..
di Coklat Monggo
Tujuan Berikutnya.. Coklat Monggo.. Saya cukup berbangga hati karena ada coklat buatan Indonesia yang kualitasnya mampu bersaing dengan coklat dari luar negeri.. yah, walaupun saya bukan pengemar coklat, tapi membawakan coklat untuk orang-orang terkasih sebagai oleh-oleh dari Jogja tak ada salahnya kan...??? 
di Kota gede
Ada hal lain yang menarik perhatian saya tentang “Kota Gede” tempat produksi coklat ini. Jika kebanyakan orang, mengenal kota gede sebagai penghasil perak, namun saya akan mengenangnya sebagai kota dengan arsitektur yang unik dan cantik. Entah mengapa saya langsung jatuh hati dengan kota yang sangat bersih dan rapih ini. Dari berbagai situs yang pernah saya kunjungi, sejarah kota gede merupakan central kerajaan Islam Mataram di Jawa., dan bukti sejarah ini bisa dilihat dari Makam Raja-raja Dinasti Mataram Islam serta Masjid Besar Mataram. Wahh.. saya patuh berbangga sebagai seorang muslim, karena ternyata peradaban seni umat muslim dahulu sudah cukup tinggi.
Kota ini memang terlihat kota tua, namun itulah letak estetikanya.. Rasanya ingin sekali mendalami lebih dalam lagi kota gede ini, terutama dari segi arsitektur bangunannya, namun sayangnya waktu kami sangat terbatas dan masih banyak tempat yang ingin kami kunjungi di Jogja ini..
 di Hotel Ibis
Setelah puas berbelanja kaos di dagadu dan coklat di kota gede, kami menuju hotel untuk beristirahat dan membersihkan badan kami.. yah.. yah.. kami sudah jalan-jalan kemana-mana tapi belum mandi ^^. Hotel yang kami tuju adalah hotel Ibis yang tak jauh dari jalan malioboro. Rasanya belum ke Jogja bila kita tidak mengunjungi mailoboro...
di Malioboro
Apa yang menarik tentang jalan ini...??? Sekilas saya jadi teringat Pasar baru di Bandung, tapi bedanya sepanjang jalan ini penuh batik, delman.. ada sesuatu yang eksotis saya temukan di jalan ini.. Saya sangat menikmati berbelanja di jalan ini, selain para penduduk yang ramah dan harganya murah, bahkan ada yang bilang kalau bisa menawar pake bahasa jawa bisa lebih murah lagi, tapi logat saya sudah terpatok sunda tea.. belum lagi kadang keceplosan basa sunda, but it’s still really fun to shopping at malioboro street.. Saking keasikan berbelanja.. kami lupa waktu.. akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk bersiap-siap ke pernikahan “Mba Santi & Mas Rony”
di Resepsi Nikah Mba Santi
Malam harinya selepas magrib kami bersiap-siap ke Gedung tempat resepsi pernikahan teman kami..
Setelah kembali dari resepsi pernikahan “Mba santi & Mas Rony” teman-teman melanjutkan ke Alun-alun Jogja, namun saya memutuskan untuk beristirahat di hotel mengingat kondisi saya belum sehat sepenuhnya sepenuhnya.. sayang memang melewatkan ini, tapi perjalanan besok pagi saya rasa akan melelahkan.
di Sarapan Hotel Ibis
Pagi hari di Jogja, tak banyak kegiatan yang kami lakukan karena kami harus kembali ke Jakarta.. Setelah selesai sarapan pagi, kami menyempatkan mampir di bakpia 75 untuk membeli oleh-oleh untuk sanak saudara di Jakarta.. 
d Bakpia Pathok 75
Sedikit saya ingin mengulas tentang oleh-oleh khas Jogjakarta ini. Selain Malioboro, Bakpia Pathok adalah salah satu maskot Jogjakarta paling terkenal. Bakpia sendiri sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Sedangkan kata pathok sendiri berasal dari nama jalan pembuat bakpia pertama kali  yakni Jalan Pathok no 75 (Sekarang jalan KS. Tumbun) berada di kawasan Kecamatan Ngampilan, Jogjakarta. Namun seiringan seiring waktu, bermunculan pula Bakpia Pathok selain Bakpia pathok 75 antara lain 25, 35,21, 555 dan sebagainya. Dari manakah asal nomor-nomor itu? ternyata berasal dari nomor rumah pembuat bakpia. Tidak ada yang tahu bagaimana ceritanya sampai mereka mulai memakai nomer rumahnya itu untuk menamai produk bakpia nya. Mungkin karena kepraktisan saja maka produsen memakai nomer rumahnya.  Menarik bukan?
di Jalan Makan Siang
Nah setelah selesai membeli oleh-oleh,  perjalanan meninggalkan Jogjakarta menuju di Jakarta di mulai.. karena perjalanan pulang waktu siang, saya cukup menikmati pemandangan pedesaan, hutan sepanjang perjalanan.. panorama yang indah,  Selamat tinggal Jogja.. Semoga lain waktu saya bisa mengunjugi lebih banyak lagi tempat di Jogja ^^v
READMORE - Sowan to joGja

labels wedding rings collection gold pure freeweding art wallpapers free wallpapers car body design